DENPASAR, DINAMIKAPOLITIK.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, membuka secara daring Webinar dalam rangkaian Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) dengan tema “Membangun Sinergi dan Kesadaran Dalam Budaya Antikorupsi”. Acara ini diselenggarakan oleh Inspektorat Provinsi Bali melalui platform zoom dari Ruang Vidcom 1, Kantor Gubernur Bali.
Dalam webinar ini, Sekda Dewa Made Indra menyoroti pentingnya mengembangkan perilaku Tidak Korup sebagai bagian dari budaya di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. Ia menekankan bahwa proses menuju tujuan ini membutuhkan edukasi, literasi, dan komitmen untuk membangun kesadaran bersama bahwa tindakan korupsi tidak dapat diterima.
“Kita perlu edukasi, literasi, dan komitmen untuk membangun kesadaran bersama bahwa tindakan korupsi itu tidak bagus,” ujar Dewa Made Indra. Webinar ini diikuti secara daring oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Bali, Eselon III dan IV, Pejabat Pengelola Keuangan dan Program, hingga Kepala Sekolah SMA/SMK serta perwakilan siswa di seluruh Bali.
Dalam konteks peningkatan budaya antikorupsi, Dewa Made Indra menyampaikan apresiasi terhadap penurunan temuan penyelewengan keuangan di Pemprov Bali seiring berjalannya waktu. Ia melihat hal ini sebagai indikasi positif bahwa budaya antikorupsi semakin diterapkan di seluruh lapisan masyarakat.
“Temuan penyelewengan keuangan di Pemprov Bali sudah semakin menurun seiring dengan berjalannya waktu. Ini menunjukkan bahwa budaya antikorupsi sudah semakin mengakar di diri kita semua,” tambahnya.
Sekda Dewa Made Indra juga mengajak seluruh jajaran di Pemprov Bali untuk memperhatikan webinar ini sebagai bagian dari upaya Pemprov Bali dalam memberikan edukasi. Hal ini bertujuan agar pejabat pengelola keuangan dan program dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, terutama kesalahan administrasi yang dapat terjadi karena faktor tidak sengaja.
“Pemprov Bali memiliki tekad untuk membangun pemerintahan yang bersih, sehingga dapat membangun kepercayaan publik. Jika pemerintah tidak bersih, maka rakyat tidak percaya kita dan tidak mau mengikuti aturan dan imbauan pemerintah,” tegas Dewa Made Indra.
Di samping itu, Sekda Dewa Made Indra berharap penegak hukum dapat memilah kasus-kasus antara ketidaksengajaan dan niat korupsi. Ia menegaskan bahwa Pemprov Bali akan terus memberikan edukasi untuk membangun budaya antikorupsi dan mengurangi perilaku korupsi.[*dp]