TABANAN, DINAMIKAPOLITIK.com – Cara politik kotor masih terjadi di Pilkada Tabanan ditengah masa kampanye yang sudah mulai berlangsung.
Yakni masih terjadinya intimidasi terjadi di Tabanan. Hal itu diungkapkan oleh Calon Gubernur (Cagub) Bali nomor urut 1 Made Muliawan Arya alias De Gadjah bersama calon bupati dan wakil bupati Tabanan nomor urut 1 I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika alias Sengap saat melaksanakan kampanye di Balai Banjar Dinas Sakenan Belodan, Desa Delod Peken Tabanan, Rabu (2/10).
De Gadjah menyebut kampanye di Tabanan saat ini, ia masih mendengar informasi dari masyarakat soal adanya intimidasi.
Pola-pola semacam ini masih saja terjadi di Tabanan. Padahal sekarang ini bukan lagi zaman Belanda, tapi sudah zaman Demokrasi.
“Jika adanya intimidasi, masyarakat bisa sampaikan kepada saya. Saya tegaskan nanti setelah Presiden Prabowo terpilih dilantik 20 Oktober mendatang. Beliau akan melakukan bersih-bersih terhadap orang-orang yang korupsi dan memakan uang rakyat,” ungkapnya.
De Gadjah menyebut saat ini kondisi Bali tidak sedang baik-baik saja karena APBD Bali mengalami defisit. Apalagi pendapatan asli daerah (PAD) Tabanan juga tidak dalam kondisi baik-baik saja.
“Ini PAD Tabanan tidak selalu mengalami pertumbuhan hanya Rp 500 miliar per tahun. Padahal banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan PAD yang lebih,” pungkas. TIM DP