BULELENG- Suasana meriah menghiasi Lapangan Ngurah Rai Singaraja setelah acara Jalan Santai Buleleng Berbangga, dengan digelarnya Lomba Baleganjur dalam rangka perayaan HUT ke-420 Kota Singaraja. Ribuan penonton terpesona menyaksikan aksi para peserta yang menampilkan keindahan budaya Bali melalui seni Baleganjur.
Acara dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Sekretaris Daerah Buleleng, Gede Suyasa. Pembukaan ditandai dengan pemukulan cengceng oleh para pejabat dan tokoh penting tersebut.
Lihadnyana menjelaskan bahwa sepuluh sekaa (grup) baleganjur turut serta dalam lomba ini, yang didominasi oleh pelajar SMA/SMK se-Buleleng, termasuk beberapa sekolah ternama seperti SMA Negeri 1 Singaraja, SMA Negeri 2 Singaraja, dan lainnya. Tujuan dari lomba ini tidak hanya untuk memperingati hari ulang tahun kota, tetapi juga untuk menjaga dan melestarikan seni dan budaya Bali serta mengajak generasi muda untuk terlibat dalam aktivitas yang positif.
“Selain memelihara seni dan budaya, lomba ini juga memberikan ruang kreatif bagi generasi muda, sehingga mereka dapat menghindari hal-hal negatif dalam waktu luang mereka,” tambah Lihadnyana, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali.
I Nyoman Wisandika, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, menjelaskan bahwa kriteria penilaian lomba meliputi ketepatan waktu dan kekhasan pertunjukan. Setiap peserta diberi waktu 15 menit, dengan berbagai kreasi dan inovasi yang mereka tampilkan.
Hasil lomba menyebutkan bahwa Padepokan Seni Dwi Mekar meraih juara pertama, disusul oleh SMA Negeri 2 Gerokgak sebagai juara kedua, dan SMA Negeri 1 Singaraja sebagai juara ketiga. Selain itu, juga diberikan penghargaan kepada beberapa sekaa atas keberbakatan mereka dalam pertunjukan Baleganjur.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan semata, tetapi juga sebagai wadah untuk memupuk semangat dan kecintaan terhadap budaya Bali, yang menjadi warisan berharga bagi masyarakat setempat.[dra]