TABANAN, DINAMIKAPOLITIK.com – Masa kampanye di Tabanan kembali tercoreng oleh aksi pengerusakan poster dan bendera partai politik. Kali ini, yang menjadi korban adalah caleg dari Partai Golkar, I Made Asta Darma, yang tengah memperebutkan kursi di DPRD Tabanan.
Pengerusakan terhadap sejumlah poster milik caleg incumbent I Made Asta Darma terjadi di seputaran Jalan Gunung Agung Tabanan. Kejadian ini pertama kali diketahui pada pagi tadi sekitar pukul 05.00, setelah ada laporan dari warga sekitar.
Caleg Golkar, Asta Darma, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar Tabanan, mengungkapkan bahwa pada Senin malam pukul 12 kondisi poster masih terpasang dengan rapi. Namun, Selasa pagi tadi setelah turun cek, sejumlah poster dengan ukuran kecil 75×25 cm dan bendera partai Golkar ditemukan rusak.
“Ada sekitar 20 bendera partai dan 15 poster yang rusak setelah saya pasang tiga hari yang lalu,” ungkap Asta Darma, Selasa (26/12).
Asta Darma menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan insiden pengerusakan ini secara lisan kepada Panwascam, Bawaslu, dan Kepolisian Polres Tabanan. “Sekarang mereka sedang turun ke lapangan mengecek. Pengawas pemilu bisa cek juga CCTV di SMAN 1 Tabanan, SMA TP 45, pasti terekam kok pelakunya. Itupun kalau mereka mau benar-benar bekerja,” kata Astama Darma.
Menurutnya, pengerusakan terhadap materi kampanye seperti ini bukanlah yang pertama kali dialaminya. Setiap lima tahun, saat hajatan politik berlangsung, seringkali terjadi pengerusakan terhadap baliho, poster, dan spanduk kampanye miliknya.
“Ini rutin saya alami lima tahun yang lalu juga demikian saat saya nyaleg, baliho saya dirusak. Mudah-mudah pelaku pengerusakan bisa tertangkap,” ungkapnya.
Asta Darma menambahkan, “Maksudnya biar tidak terulang, biar Tabanan kondusif, perbuatan seperti ini sangat tidak mencerminkan demokrasi.”
Sementara itu, Ketua Bawaslu Tabanan, I Ketut Narta, menyatakan bahwa pengawas kecamatan dan Bawaslu sudah turun ke lokasi untuk mengumpulkan data terkait dugaan pengerusakan. “Kami belum bisa menyimpulkan dugaan pengerusakan, karena masih mengumpulkan data-data,” ujarnya.[^dp]