JAKARTA, DINAMIKAPOLITIK.com – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Syamsurizal menyoroti dominasi pemilih muda sejumlah 56 persen atau sekitar 117 juta yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sebagian besarnya merupakan merupakan generasi muda kelompok usia milenial bahkan seperuhnya merupakan generasi Z yang baru pertama kali memilih. Melihat hal tersebut, Ia pun mengimbau para generasi muda ini untuk berpartispasi aktif pada penyelenggaraan pemilu 2024 dan tidak golput.
“Ada 204,8 juta pemilih yang ada di DPT (di mana) 56 persen di antaranya adalah para generasi muda, para kelompok milenial, 56 persen itu adalah sekitar 117 juta (orang) mereka yang masih masuk dalam kelompok pemilih muda yakni mereka yang berumur sekitar 17-40 tahun, bahkan separuhnya dari itu ada kelompok generasi Alfa atau generasi Z yang umurnya sekitar baru pertama memilih, 17-24 tahun. Dan ini kita imbau mereka untuk mereka betul-betul menggunakan hak pilih mereka,” tuturnya kepada Parlementaria di kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Senin (27/11/2023).
Pemilih muda ini juga, tambahnya, dapat dikatakan sebagai swing voters, yaitu pemilih yang belum menetapkan akan memilih paslon atau partai tertentu. Untuk itu, ia mengimbau agar mereka tidak golput dan menggunakan hak suaranya pada pelaksanaan pemilu 2024 nanti.
“Semakin banyak mereka datang dan semakin tinggi tingkat partisipasinya maka dikatakan indeks demokrasinya itu semakin baik dan semakin tinggi”
“Kita imbau kepada orang tua, kepada pihak-pihak yang punya adik ipar atau adik kandungnya atau putra-putri mereka yang masih dalam kelompok generasi Alfa atau kelompok milenial untuk menggunakan hak pilihnya pertama kali. Itu adalah kita mengimbau agar mereka itu tidak Golput,” ungkap Politisi Fraksi PPP ini.
Keterlibatan para generasi muda yang mendominasi Pemilu 2024 ini menurutnya sangat penting karena partisipasi mereka penting dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024 nanti. Oleh karena itu, ia kembali mengimbau agar pemilih muda ini datang dan memberikan suaranya ke TPS nanti. “Semakin banyak mereka datang dan semakin tinggi tingkat partisipasinya maka dikatakan indeks demokrasinya itu semakin baik dan semakin tinggi,” jelasnya. (gal/rdn)